Nun di ujung baratnya pulau Jawa
Sekitar perairan selat sunda
Kerajaan Banten diabad ke-16 telah berjaya
Sultan Ageng Tirtayasa menjadi raja terkemukaPolitik dagang terbuka telah membuat Kerajaan Banten makmur sentosa
Dakwah Islampun tak luput dari perhatian Sultan Ageng Tirtayasa
Masjid dan musollah banyak dibangunnya
Para Ulama selalu menjadi penasehatnya
Berkali-kali Belanda mengancam Sultan Ageng Tirtayasa
Mematuhi pelaksanaan monopoli dagang VOC Belanda
Berkali-kali pula Sultan Ageng menentangnya
Membuat Belanda bertekad untuk segera menaklukkannya
Sultan Ageng memiliki dua putra mahkota
Pangeran Gusti dan Pangeran Purbaya
Pangeran Gusti diperintah ke tanah suci menuntut ilmu agama
Pangeran Purbaya menggantikan peranannya untuk sementara
Sepulangnya dari tanah suci, Pangeran Gusti adalah Sultan Haji gelarnya
Namun ia resah melihat saudaranya memerintah istana
Rasa cemburu dan cemas bersemayam dalam hatinya
Akankah sang ayah tidak akan memberikan takhta kepadanya
Istana Surusowan dilanda konflik keluarga
Belanda jeli, melancarkan politik mengadu domba
Sultan Haji didekati dan dijadikan sekutunya
Untuk menghancurkan Banten dan Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng tak pernah bermaksud memerangi anaknya
Melainkan memerangi anteknya Belanda
Bersama Belanda , Sultan Haji tega menangkap dan memenjarakan ayahnya
Bahkan membiarkannya wafat di dalam penjara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar