Kamis, 30 Desember 2010

Sultan Ageng Tirtayasa

Nun di ujung baratnya pulau Jawa
Sekitar perairan selat sunda
Kerajaan Banten diabad ke-16 telah berjaya
Sultan Ageng Tirtayasa menjadi raja terkemuka
      Politik dagang terbuka telah membuat Kerajaan Banten makmur sentosa
      Dakwah Islampun tak luput dari perhatian Sultan Ageng Tirtayasa
      Masjid dan musollah banyak dibangunnya
      Para Ulama selalu menjadi penasehatnya
Berkali-kali  Belanda mengancam Sultan Ageng Tirtayasa
Mematuhi pelaksanaan monopoli dagang VOC Belanda
Berkali-kali pula Sultan Ageng menentangnya
Membuat Belanda bertekad untuk segera menaklukkannya
      Sultan Ageng memiliki dua putra mahkota
      Pangeran Gusti dan Pangeran Purbaya
      Pangeran Gusti diperintah ke tanah suci menuntut ilmu agama
      Pangeran Purbaya menggantikan peranannya untuk sementara
Sepulangnya dari tanah suci, Pangeran Gusti adalah Sultan Haji gelarnya
Namun ia resah melihat saudaranya memerintah istana
Rasa cemburu dan cemas bersemayam dalam hatinya
Akankah sang ayah tidak akan memberikan takhta kepadanya
       Istana Surusowan dilanda konflik keluarga
       Belanda jeli, melancarkan politik mengadu domba
       Sultan Haji didekati dan dijadikan sekutunya
       Untuk menghancurkan Banten dan Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng tak pernah bermaksud memerangi anaknya
Melainkan memerangi anteknya Belanda
Bersama Belanda , Sultan Haji tega menangkap dan memenjarakan ayahnya
Bahkan membiarkannya wafat di dalam penjara        


Sabtu, 25 Desember 2010

Sultan Agung Raja Mataram Islam

Inilah kisahnya kerajaan Mataram Islam di abad ke-16
Berawal dari hadiah yang diterima buyutku Ki Gede Pemanahan
Pangeran Hadiwijaya memberikan tanah luas di Mataram
Beliau berjasa membantu Raja Pajang dalam mengalahkan Aryo Penangsang
      Lalu Kakekku  Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senapati memajukan Mataram
      Bahkan berjasa membantu Pangeran Benowo , Raja pajang terakhir melawan pemberontak Arya Pangiri
      Sehingga kakekku diberi mandat memimpin Pajang bahkan berkuasa hingga ke Madura
      Sejak itu kakekku mendirikan kerajaan Mataram yang beribukota di kotagede, yogyakarta
Ayahku Raden Mas Jolang meneruskan takhta
Bergelar Panembahan Seda Krapyak
Membangun Taman Danalaya nan luas dan indah
Namun tragis mengakhiri usia saat berburu di hutan Krapyak
       Kini aku menggantikan takhtanya
       Namaku Raden Mas Rangsang dan bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma
       Kujadikan Mataram sebagai kerajaan Islam agraris
       Memajukan pertanian , kebudayaan dan persatuan
Padi , sayur dan buah berlimpah
Ku perkuat kesatuan rakyatku dengan membuat Kalender Jawa
Kubuat pula kitab sastra gending sebagai filsafat orang Jawa
Kujadikan syahadatain sebagai tradisi agama dan budaya
      Tekadku menyatukan seluruh Jawa
      Memperluas wilayah dalam kekuatan  agama Islam  
      Seluruh Jawa hampir dapat kusatukan
      Namun sebelah barat VOC Belanda menjadi halangan
Tahun 1628, kukirimkan pasukan mengusir VOC belanda
Tahun 1629, kukirimkan serangan untuk kedua kalinya
Namun  aku tetap tak berhasil mengalahkan mereka
Kini aku telah tua, biarlah penerusku kelak yang akan mengalahkannya


Selasa, 14 Desember 2010

Sultan Hasanuddin

Sang ayam jantan dari timur
Tak pernah gentar dalam bertempur
Bertubi-tubi Belanda menggempur
Sultan Hasanuddin selalu membuat Belanda mundur.
      Makasar memang negeri yang indah nian
      Pelabuhan dagang yang menguntungkan
      Sultan Hasanuddin mampu menyatukan
      Kerajaan-kerajaan kecil dalam satu pelukan
Persatuan adalah penghalang utama
Belanda mencari cara  mengadu domba
Hingga akhirnya mereka menemukan Aru Palaka
Raja kecil dari Bugis sebagai Sekutunya
       Sultan mendapatkan musuh ganda
       Belanda di laut dan di darat pasukannya Aru Palaka
       Kerajaan bawahan di Maluku ingin bercerai juga
       Tahun 1667 Sultan kalah dan harus menyetujui perjanjian Bongaya
Sultan muda nan gagah berani     
Pada tahun 1668 mengundurkan diri
Takhta kerajaan tak lagi Ia ingini
Tahun 1669,diusia ke-39 Sultan wafat dengan kesedihan hati.


Rabu, 08 Desember 2010

Tuanku Imam Bonjol

Di bumi barat Sumatra
Hadirlah seorang alim ulama
Peto syarif ibnu pandito bayanuddin namanya
Diberi gelar Tuanku Imam Bonjol karena pandai agama
         Kaum agama adalah kaum padri
         Mengajak umat menjalankan Islam secara murni
         Sabung ayam, bermabukan dan berjudi haruslah dihindari
         Kaum adat resah, kesenangannya dihalangi
Belanda melihat adanya permusuhan
Kebencian kaum adat kepada kaum Padripun dikobarkan
Segala bujuk rayu dan hasutan digulirkan
Agar terjadi perpecahan menuju kekalahan
         Jihad kaum Padri begitu tinggi
         Belanda lelah tak dapat menandingi
         Bertahun-tahun Imam Bonjol diikuti
         Namun perjuangannya tak dapat dibuat mati
Tipu muslihat akhirnya dibuat
Namun kekuatan Tuanku Imam Bonjol tetap kuat
Akhirnya Belanda mendatangkan pasukan dari Jawa untuk merapat
Memperkuat pasukan di Sumatra Barat
         Tahun 1837 , begitu dahsyat serangan Belanda
         Satu persatu wilayah sumatra barat tak lagi kuasa
         Kampung Imam Bonjolpun dipukul rata
         Beliau tertangkap  dan dibuang ke Minahasa

Senin, 06 Desember 2010

Pangeran Diponegoro

Namaku Bandoro Raden Mas Ontowiryo
Bergelar Kanjeng Pangeran Diponegoro
        Walau Berdarah Ningrat
         Aku lebih senang hidup setara dengan rakyat
Sebagai putra raja Yogyakarta
Aku lebih tertarik pada ilmu-ilmu agama
         Sholat dan ibadah selalu melekat
         Menjadi tauladan keluarga dan rakyat
Pada tahun 1822, Patih Danurejo mesra dengan Belanda 
Aku mengingatkan tanda tak suka
         Namun Hamengkubuwono lima telah terjerat
         Bujuk rayu belanda yang memikat
Tahun 1825, Belanda hendak membuat Jalan
Rutenya harus menembus makam handai taulan
         Perilaku belanda membuat amarahku memuncak
         Kukobarkan perlawanan dengan memberontak
Perjuanganku didukung rakyat Jawa
Hingga Belanda lelah , merubah rencana
         Aku diundang untuk berunding oleh Belanda
         Ternyata aku hanyalah ditipu oleh mereka
Aku ditangkap dan disakiti
Bahkan dibuang ke pulau sulawesi
         Bersama Retnaningsih seorang selir
         Hidup bersama, ditempat pembuangan hingga kami berakhir

Sabtu, 04 Desember 2010

Pattimura

Dimasa penjajahan VOC Belanda
Menapak ke tanah Maluku, negerinya buah pala
Pusat rempah-rempah Hindia
Hasil bumi yang sangat dibutuhkan bangsa-bangsa Eropa
       Setelah kerajaan Ternate dan kerajaan Tidore berhasil diadu-domba
       Kepulauan Maluku seutuhnya dimonopoli VOC Belanda
       Perdagangan pala dan rempah-rempah Maluku mulai merana
       Terkurung aturan tebang paksa
Suatu ketika gencar dilakukan pelayaran hongi
Mengawasi jumlah pohon rempah-rempah yang melebihi
Rakyat maluku diberi perintah untuk mematuhi
Bekerja membuat perahu kora-kora tuk pelayaran hongi.
       Sungguh tak diduga Belanda meremehkan
       Perahu jadi namun keringat tak terbayarkan
       Penderitaan semakin tak tertahankan
       Pattimura marah , memimpin pergolakan
Tentara VOC tak akan memberi hati
Bersama Pattimura , rakyat Ambon membela negeri
Perjuangannya tak akan  terhenti
Walau harus digantung sampai mati

Jumat, 03 Desember 2010

Patih Gajah Mada

Dari sekitar abad ke sebelas
Bumi Nusantara telah meluas
Panglima kerajaan maritim nan buas
Menguasai samudra luas, laut lepas hingga pulau luar untuk mencari rasa puas
        Patih Gajah mada nan perkasa
        Panglima setia dari kerajaan di pulau Jawa
        Hayam Wuruk nama Rajanya
        Majapahit nama Kerajaannya
Demi menyatukan Nusantara
Patih Gajah Mada Bersumpah palapa
Segala upaya dia coba
Mewujudkan cita-cita kerajaannya
       Kerajaan Majapahitpun berjaya
       Menjadi Kerajaan Nusantara besar kedua
       Hingga akhirnya dapat merebut Sriwijaya
       Kerajaan besar sebelumnya.